Selasa, 19 Desember 2017

Kemaksiatan Yang Dilandasi Hawa Nafsu Dan Kesombongan



_______________________________________________________

Sumber Kajian: Kitab Nashoihul 'Ibad
Karya: Syekh Muhammad Nawawi Al-Banteniy




Maqolah dari Sufyan ats-Tsauriy ra, seorang guru besarnya Imam Malik:

كُلُّ مَعْصِيَةٍ عَنْ شَهْوَةٍ فَإِنَّهُ يُرْجَى غُفْرَانُهَا: كُلُّ مَعْصِيَةٍ عَنْ كِبْرٍ فَإِنَّهُ لاَ يُرْجَى غُفْرَانُهَا, ِلأَنَّ مَعْصِيَةَ اِبْلِيْسَ كَانَ أَصْلُهَا مِنَ الْكِبْرِ وَزَلَّةَ سَيِّدِنَا آدَمَ كَانَ أَصْلُهَا مِنَ الشَّهْوَةِ

"Setiap kemaksiatan (kedurhakaan) yang dilakukan atas dorongan nafsu syahwat dapat diharapkan pengampunannya. Sedangkan kemaksiatan yang dilakukan atas dorongan kesombongan tidak dapat diharapkan pengampunannya. Karena kemaksiatan yang dilakukan Iblis itu berpangkal dari kesombongannya, sedangkan kesalahan junjungan kita Nabi Adam berasal dari dorongan syahwatnya".

"Syahwat" adalah dorongan keinginan nafsu untuk melakukan sesuatu. Sedangkan "sombong" adalah perasaan lebih unggul daripada  lainnya. Iblis mendurhakai perintah Alloh untuk bersujud menghormat kepada Nabi Adam adalah lebih dikarenakan ia merasa lebih unggul daripada Nabi Adam. Sedangkan kedurhakaan Nabi Adam melanggar larangan makan buah khuldi adalah semata-mata karena dorongan nafzu syahwatnya. Dosa Iblis tidak dapat diampuni, sedang dosa Nabi Adam pada akhirnya diampuni Alloh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teks Berbahasa Jawa Bacaan TALQIN Untuk Mayit

بسمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. لآاله الاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ ...