Selasa, 19 Desember 2017

Kelembutan Hati Dan Kejernihan Pikiran



_______________________________________________________

Sumber Kajian: Kitab Nashoihul 'Ibad
Karya: Syekh Muhammad Nawawi Al-Banteniy




مَنْ تَرَكَ الذُّنُوْبَ رَقَّ قَلْبُهُ وَمَنْ تَرَكَ الْحَرَأمَ وَأَكَلَ الْحَلاَلَ صَفَتْ فِكْرَتُهُ

"Siapa saja yang meninggalkan dosa, hatinya menjadi lembut dan siapa yang meninggalkan yang haram dan memakan yang halal, pikirannya menjadi jernih"

Pertanda hati yang lembut adalah kesediaan, ketekunana, kekhusyukan dan kesungguhan hati dalam menerima nasehat.

Sedangkan kejernihan pikiran ditandai dengan kemampuan dan kecemerlangan pikiran dalam memahami bahwa terciptanya seluruh makhluk ini dari tiada menjadi ada, merupakan bukti tentang Kemahaesaan Alloh, Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya dalam membangkitkan kembali manusia dari kematiannya.

Dengan akal pikirannya, dia mengobservasi, merenungkan, menghayati, menganalisa  penciptaan manusia, mulai dari proses bertemunya air sperma dan ovum didalam rahim ibu, (setelah melewati masa 40 hari) kemudian berubah menjadi segumpal darah, (setelah melewati masa 40 hari berikut) lalu berubah menjadi sekerat daging, (setelah melewati masa 40 hari berikutnya), sekerat daging itu membentuk tubuh manusia sempurna lengkap dengan dua tangan, dua kaki, telinga, mata, mulut, hati, tulang, dan kelengkapan anggota tubuh lainnya.  Setelah itu ditentukanlah suatu proses yang memudahkan janin keluar dari rahim ibu.

Bayi yang lahir tersebut diberi ilham (semacam instink) untuk menerap air susu ibu. Di waktu kecil belum punya gigi, setelah agak besar lalu tumbuh satu persatu gigi-geriginya, menjelang usia 6-7 tahun beberapa gigi tanggal kemudian ditumbuhkan gigi-gerigi baru.

Alloh menentukan prilaku dan kondisi kejiwaan yang berbeda-berbeda dari usia anak-anak sampai remaja, dan dari masa dewasa sampai masa tua; ada yang dibuat sakit dan ada yang sehat. Setiap harinya seseorang dijadikan Alloh dapat tidur untuk istirahat kemudian bangun kembali. Demikian pula rambut dan kukunya, yang tadinya tumbuh subur lalu rontok, dan kemudian tumbuh lagi yang baru.

Alloh menjadikan siang dan malam silih berganti. Dia menjadikan Matahari, bulan dan bintang, mendung dan hujan, masing-masing bergantian datang dan pergi; rembulan muncul pada awal bulan berbentuk sabit, kemudian membesar menjadi purnama di tengah bulan, kemudian mengecil lagi. Pada saat terjadi gerhana matahari dan bulan sinarnya semakin surut dan hilang, kemudian memancarkan lagi seperti sedia kali.

Demikian pula kondisi bumi, semula kering dan tandus, lalu Alloh menumbuhkan tetumbuhan dan pepohonan sehingga bumi seolah menghijau, lalu mengering lagi, dan kemudian menghijau kembali di saat lain.

Tuhan yang Maha Kuasa menjadikan semuanya itu tentu Dia Maha Kuasa untuk menghidupkan kembali manusia yang sudah mati di bumi.


Atas dasar itu semua, sebagai seorang hamba Alloh yang berakal, ia seharusnya terus berfikir dan merenungkan segala peristiwa dan kejadian yang terjadi di alam ini sehingga semakin kuat keimanannya tentang adanya kebangkitan kembali setelah kematian dan mengetahui bahwa Allohlah yang membangkitkan semuanya itu, lalu masing-masing diberi balasan secara adil sesuai dengan kadar amal perbuatannya. Selanjutnya hasil dari proses merenung dan berfikir ini nanti akan menumbuhkan semangat dan kesungguhan diri untuk mentaati seluruh perintah Alloh dan menjauhi seluruh larangan-Nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teks Berbahasa Jawa Bacaan TALQIN Untuk Mayit

بسمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. لآاله الاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ ...