_______________________________________________________
Sumber Kajian: Kitab Nashoihul 'Ibad
Karya: Syekh Muhammad Nawawi Al-Banteniy
Seorang penyair berpuisi dalam bahar kamil majzu'
:
يَا مَنْ بِدُنْيَا هُ اشْتَغَلْ
* قَدْ عَرَّهُ طُوْلُ اْلأَمَلْ
اَوَلَمْ يَزَلْ فِيْ غَفْلَةٍ
* حَتَّى دَنَا مِنْهُ اْلأَجَلْ
اَلْمَوْتُ يَأْتِيْ بَغْتَةً
* وَالْقَبْرُ صُنْدُوْقُ
الْعَمَلْ
اِصْبِرْ عَلَى اَهْوَالِهَا
* لاَ مَوْتَ اِلاَّ بِالأَجَلْ
Wahai orang yang sibuk dengan dunianya
Sungguh, ia terkecoh oleh panjangnya angan-angan
Bukankah ia selalu lalai
Sehingga ajal pun mendekatinya
Kematian datang secara mengejutkan
Sementara di kuburan amal tersimpan
Sabarlah menghadapi kemelut dunia
Tiada kematian, melainkan didahului ajal
Ad-Dailamiy meriwayatkan hadis, bahwa Rosululloh SAW
bersabda :
"Meninggalkan dunia itu lebih pahit daripada
jadam (buah yang sangat pahit) dan lebih tajam daripada goresan pedang di waktu
perang sabilillah. Tiada seorang pun yang meninggalkannya melainkan Alloh
memberi orang itu sesuatu seperti yang dianugerahkan-Nya kepada para syuhada'.
Menginggalkan dunia adalah dengan cara menyedikitkan makan dan kenyang, serta
tidak suka dipuji-puji orang. Karena siapa saja yang suka dipuji berarti ia
mencintai dunia dan berbagai kenikmatannya. Dan siapa saja yang suka memperoleh
kenikmatan yang paling nikmat, hendaklah ia meninggalkan dunia dan puji-pujian
orang lain."
Ibnu Majah meriwayatkan hadis, bahwa Rosululloh SAW
pernah bersabda :
"Siapa saja yang berniat meraih (kebahagiaan)
akhirat, maka Alloh mengumpulkan potensinya, menjadikannya memiliki perasaan
kaya dalam hatinya, dan dunia pun datang melimpah kepadanya. Sebaliknya, siapa
saja yang berniat mencari dunia, maka Alloh mencerai-beraikan urusannya,
menjadikan kemelaratan di depan matanya, dan dunia tidak datang kepadanya
selain apa yang sudah ditentukan Alloh untuknya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar