_____________________________________
Sumber Kajian dari Kitab Nashoihul 'Ibad
_____________________________________
Rosululloh SAW bersabda:
خَصْلَتَانِ لاَ شَيْئَ أَفْضَلُ مِنْهُمَا:
الإِيْمَانُ بِاللهِ وَالنَّفْعُ لِلْمُسْلِمِيْنَ
"Ada
dua hal, tiada sesuatu pun yang melebihi keutamaan keduanya, yaitu iman kepada
Alloh dan berbuat manfaat kepada kaum muslimin".
Rosululloh SAW bersabda :
من أصبح لا ينوي الظّلمَ على أحد غُفر له
ما جنى, ومن أصبح ينوي نُصرة المظلوم وقضاء حاجة المسلم كانت له كأجر حجّة مبرورة
"Siapa
saja yang bangun pagi dalam keadaan tidak memiliki niat menzhalimi seorangpun,
maka diampuni dosa yang telah dilakukannya, dan siapa saja yang bangun pagi
dalam keadaan memiliki niat menolong orang yang dizhalimi dan (berniat)
mencukupi kebutuhan orang muslim, maka ia memperoleh pahala sebesar pahala haji
mabrur".
Rosululloh SAW bersabda lagi :
أحبّ العباد إلى الله تعالى أنفع الناس
للناس, وأفضل الأعمال إدخال السرور على قلب المؤمن يطرد عنه جوعا او يكشف عنه كربا
او يقضي له دَينا. وخصلتان لا شيئ أخبث منهما: الشرك بالله والضرّ بالمسلمين.
"Hamba
yang paling dicintai Alloh adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain
dan amal perbuatan yang paling afdhol adalah membuat senang hati kaum mukmin dengan
cara melenyapkan kelaparan darinya, menghilangkan kesusahannya, atau melunasi
hutangnya. Dan ada dua hal yang tiada sesuatupun yang lebih keji daripada
keduanya, yaitu mensekutukan Alloh dan mendatangkan bahaya kepada kaum muslimin".
Membahayakan kaum muslimin dapat
berbentuk membahayakan badannya dan harta bendanya. Karena seluruh perintah
Allah itu pada dasarnya berpangkal pada dua hal, yaitu mengagungkan Alloh dan
menyayangi makhluk-Nya, sebagaimana yang disinggung didalam firman Alloh :
وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا
الزَّكَاةَ ....
"Dan
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat … " (QS Al-Baqarah,[2]: 43)
...
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ ....
"…
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, … " (QS
Luqman,[31] : 14)
Diriwayatkan dari Uwaisy al-Qorniy,
katanya: Dalam suatu pengembaraan, aku bertemu dengan dengan seorang pendeta.
Kataku kepadanya, "Wahai pendeta! Perkara apa yang dapat menaikkan derajat
seorang hamba?". Jawab si pendeta, "Mengembalikan hak-hak orang yang
ia zhalimi dan meringankan beban tanggung jawab. Karena amal perbuatan hamba
tidak dapat naik ke sisi Tuhan jika ia masih memiliki beban tanggung jawab atau
berbuat zhalim".
_____________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar