Selasa, 19 Desember 2017

Buah Dari Keimanan Dan Kepedulian Sosial


_____________________________________

Sumber Kajian dari  Kitab Nashoihul 'Ibad
_____________________________________


Rosululloh SAW bersabda:

خَصْلَتَانِ لاَ شَيْئَ أَفْضَلُ مِنْهُمَا: الإِيْمَانُ بِاللهِ وَالنَّفْعُ لِلْمُسْلِمِيْنَ
"Ada dua hal, tiada sesuatu pun yang melebihi keutamaan keduanya, yaitu iman kepada Alloh dan berbuat manfaat kepada kaum muslimin".

Rosululloh SAW bersabda :

من أصبح لا ينوي الظّلمَ على أحد غُفر له ما جنى, ومن أصبح ينوي نُصرة المظلوم وقضاء حاجة المسلم كانت له كأجر حجّة مبرورة
"Siapa saja yang bangun pagi dalam keadaan tidak memiliki niat menzhalimi seorangpun, maka diampuni dosa yang telah dilakukannya, dan siapa saja yang bangun pagi dalam keadaan memiliki niat menolong orang yang dizhalimi dan (berniat) mencukupi kebutuhan orang muslim, maka ia memperoleh pahala sebesar pahala haji mabrur".
Rosululloh SAW bersabda lagi :
أحبّ العباد إلى الله تعالى أنفع الناس للناس, وأفضل الأعمال إدخال السرور على قلب المؤمن يطرد عنه جوعا او يكشف عنه كربا او يقضي له دَينا. وخصلتان لا شيئ أخبث منهما: الشرك بالله والضرّ بالمسلمين.
"Hamba yang paling dicintai Alloh adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain dan amal perbuatan yang paling afdhol adalah membuat senang hati kaum mukmin dengan cara melenyapkan kelaparan darinya, menghilangkan kesusahannya, atau melunasi hutangnya. Dan ada dua hal yang tiada sesuatupun yang lebih keji daripada keduanya, yaitu mensekutukan Alloh dan mendatangkan bahaya kepada kaum muslimin".
Membahayakan kaum muslimin dapat berbentuk membahayakan badannya dan harta bendanya. Karena seluruh perintah Allah itu pada dasarnya berpangkal pada dua hal, yaitu mengagungkan Alloh dan menyayangi makhluk-Nya, sebagaimana yang disinggung didalam firman Alloh :
وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ ....
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat … " (QS Al-Baqarah,[2]: 43)
... أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ ....
"… Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, … " (QS Luqman,[31] : 14)
Diriwayatkan dari Uwaisy al-Qorniy, katanya: Dalam suatu pengembaraan, aku bertemu dengan dengan seorang pendeta. Kataku kepadanya, "Wahai pendeta! Perkara apa yang dapat menaikkan derajat seorang hamba?". Jawab si pendeta, "Mengembalikan hak-hak orang yang ia zhalimi dan meringankan beban tanggung jawab. Karena amal perbuatan hamba tidak dapat naik ke sisi Tuhan jika ia masih memiliki beban tanggung jawab atau berbuat zhalim".


_____________________



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teks Berbahasa Jawa Bacaan TALQIN Untuk Mayit

بسمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. لآاله الاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ ...